Sudah satu tahun SMA Islam Surya Buana Malang menerapkan pembelajaran daring akibat merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia. Pandemi ini telah mampu  memengaruhi kehidupan masyarakat termasuk pola pendidikan di Indonesia. Berbagai upaya penyesuaian, penanganan, penanggulangan, dan pencegahan pandemi telah banyak dilakukan, baik oleh organisasi kesehatan dunia, pemerintah pusat dan daerah, hingga satuan pendidikan. Salah satu solusi efektif pencegahan pandemi juga telah berhasil dikembangkan, yakni melalui vaksin Sinovac.

Pada Desember 2020 Vaksin Covid-19 yaitu vaksin Sinovac akhirnya tiba di Indonesia. Sejumlah petugas pelayanan masyarakat termasuk pengajar dan tenaga kepegawaian yang bergerak di bidang pendidikan, menjadi prioritas utama penerima vaksin. Terlaksananya proses vaksinasi dan terlaksanakannya protokol kesehatan dengan baik, menjadikan SMA Islam Surya Buana Malang menjadi salah satu sekolah yang berani memulai kegiatan pembelajaran tatap muka langsung (luring). Kebijakan ini juga diambil sebagai respon sekolah atas instruksi menteri pendidikan yang menyebutkan bahwa pada Juli 2021 seluruh sekolah dihimbau melaksanakan pembelajaran tatap muka.

SMA Islam Surya Buana Malang mengambil langkah cepat atas instruksi tersebut dengan mulai melakukan penataan lingkungan sekolah, pengadaan sarana prasarana dan penyesuaian budaya, program, serta kebijakan sekolah yang berpedoman pada protokol kesehatan. Usaha tersebut dilakukan secara cermat dan cepat mengingat sekolah telah mengambil kebijakan untuk memasukkan siswa dan kembali memulai pembelajaran tatap muka pada 19 April 2021.

Penataan dan pemenuhan kelengkapan protokol kesehatan telah dilakukan oleh SMA Surya Buana Malang untuk menyambut kedatangan siswa kembali ke sekolah. Sarana cuci tangan telah diperbanyak dan ditempatkan di berbagai kawasan sekolah. Sekolah juga telah melakukan penataan kembali ruang kelas dengan melakukan pengondisian meja dan kursi siswa yang berjarak 1 meter per siswa. Sekolah juga telah rutin melakukan menyemprotan desinfektan ke seluruh area sekolah. Upaya ini dilakukan setiap hari.

Selain persiapan sarpras, SMA Surya Buana Malang juga melakukan penyesuaian budaya sekolah atau aktivitas rutin sekolah. Cek suhu tubuh selalu dilakukan saat memasuki lingkungan sekolah, bagi siswa atau guru/karyawan, hingga tamu sekolah. Bagi warga sekolah yang memiliki suhu tubuh di atas 37,50 C, dianjurkan untuk mengikuti pembelajaran dari rumah. Pemakaian masker/faceshield juga diwajibkan untuk seluruh guru/karyawan, siswa, dan tamu yang memasuki lingkungan sekolah. Selain itu, untuk mengurangi potensi kerumunan, sekolah juga menyusun mekanisme pembelajaran yang baru. Mekanisme pembelajaran baru  ini dilakukan dengan teknik  sif melalui aktivitas luring dan daring. Siswa putra dan putri melaksanakan pembelajaran secara terpisah. Siswa putra dan putri masuk secara bergantian. Saat siswa putra melakukan kegiatan luring disekolah, siswa putri melakukan pemebelajaran daring di rumah. Demikian juga sebaliknya. Penyusunan jadwal dan aktivitas siswa juga telah secara intensif disusun untuk mengakomodasi sistem pembalajaran yang baru ini.

(hwb.)

4 Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *