Menjadi Generasi Z yang dinaungi Rahmat-Nya


            Generasi Z  generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012 masehi. Generasi ini ditandai dengan kemampuanya mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.

Kemudahan demi kemudahan mereka dapatkan dengan bantuan teknologi, sehingga kemudahan-kemudahan ini akan melenakan mereka bahkan  terkadang akan menjerumuskan pada hal-hal yang dilarang oleh agama, kemaksiatan.

Menjadi generasi Z atau disebut juga disebut dengan I-Generation sudah seharusnya berpikir cerdas dilandasi pemikiran yang matang layaknya seorang muslim yang sudah baligh, dimana tuntutan menjalankan syari’at sudah melekat pada dirinya yang kelak akan  dipertanggungjawabkan di akhirat.

 Di Era iGeneration ini, jadilah pemuda yang kelak saat diakhirat akan mendapatkan naungan-Nya, kelak di padang mahsyar disaat orang lain kepanasan karena terik mentari yang menyengat kalian tidak akan merasa panasnya” jelas mr. Anwar saat apel pagi awal bulan.

 Apa saja kriteria hamba Allah swt yang mendapatkan naungan dari Allah swt.? Diriwayatkan oleh Abu Huraira ra, dari Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam, bersabda: “Ada tujuh orang yang akan Allah naungi di Naungan-Nya pada Hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya; seorang pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Agung, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak berzina oleh wanita cantik dan berposisi tinggi tetapi dia menolak dan mengatakan: ‘Saya takut kepada Allah’, seseorang yang memberi amal dan menyembunyikannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya dalam amal; dan seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian hingga meneteskan air mata.”

 Dari tujuh kriteria tersebut, pada poin no.2 disebutkan bahwa pemuda yang akan mendapatkan naungan adalah pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Agung”, terang mr anwar.

 

Didalam Al-Qur’an sudah diberikan contoh, bagaimana seharusnya seorang pemuda harus bersikap dengan lawan jenis seperti dalam kisah Nabi Yusuf as. Begitupula menjadi seorang pemudi, tauladanilah sikap Siti Maryam, sosok pemuda-pemudi yang mampu menjaga diri dari kemaksiatan, sehingga diangkat derajatnya oleh Allah swt.